--> Skip to main content

Memahami Variabel dan Jenis-jenisnya dalam Pemrograman PHP


Bagi para user yang pernah mempelajari bahasa pemrograman, tentunya sudah tidak asing dengan istilah variabel. Karena istilah ini berlaku untuk semua jenis bahasa pemrograman.

Variabel dapat diibaratkan sebagai sebuah kotak yang dapat kita isikan sesuatu dalam kotak tersebut. Sesuatu dalam bahasa pemrograman adalah informasi, dimana informasi tersebut dapat berupa karakter, string, bilangan / numerik seperti tipe data integer, float, long dsb.

Dalam kebanyakan bahasa pemrograman seperti C, C++, Java, kita harus mendeklarasikan terlebih dahulu variabel bersama dengan tipe data. Sedangkan dalam bahasa pemrograman PHP, kita tidak menggunakan tipe data pada variabel tersebut. Inilah yang disebut dengan Loosely Typed Language.

Ketentuan penamaan variabel

Dalam menggunakan variabel pada pemrograman PHP agar tidak menimbulkan error, maka kita harus mengikuti ketentuan berikut :
  • Diawali dengan tanda dolar ($).
  • Nama variabel dapat diawali dengan huruf atau underscore ( _ ).
  • Nama variabel tidak boleh mengandung spasi.
  • Nama variabel tidak dapat dimulai dengan angka.
  • Nama variabel dapat mengandung huruf (a-z dan A-Z), angka(0-9) dan

Berikut ini contoh penamaan variabel yang benar :
<?php
   $jNs_Klmn;
   $i;
   $_Umur_Skrg;
   $Data1;
   $_Data2;
   $luas_segitiga1;
   $luas_segitiga2;
?>

Sedangkan penamaan variabel yang tidak diperbolehkan ditunjukkan oleh script dibawah ini :
<?php
   $jNs Klmn; //Tidak boleh mengandung Spasi
   $8_Umur_Skrg; // Tidak boleh dimulai dengan angka
?>

Scope variabel

Penggunaan variabel dapat diletakkan dimanapun dalam program. Dalam penggunaannya, ruang lingkup variabel dibagi atas :
  • global
  • local
  • static

Variabel global


Variabel local adalah variabel yang dapat diakses dari manapun, kecuali dalam sebuah fungsi.
<?php
$x = 5; // variabel global
 
function cetak() {
 
    // menggunakan variabel x dalam fungsi menyebabkan error
    echo "Variabel x dalam fungsi: $x <br>";
} 
cetak();

echo "Variabel x diluar fungsi adalah: $x";
?>

Outputnya :
varibel lokal

Seperti yang terlihat pada output diatas, mengakses variabel global dalam fungsi akan menyebabkan error.

Note: Agar variabel global dapat diakses dalam sebuah fungsi, maka kita cukup menambahkan keyword GLOBAL diikuti nama variabel tersebut. Perhatikan contoh dibawah ini :

<?php
$x = 5; // variabel global
 
function cetak() {
    GLOBAL $x;
    echo "Variabel x dalam fungsi: $x <br>";
} 
cetak();

echo "Variabel x diluar fungsi adalah: $x";
?>

Outputnya :
varibel global


Variabel local


Variabel local adalah variabel yang dideklarasikan dalam sebuah fungsi dan tentunya hanya dapat diakses oleh fungsi itu sendiri. Jika variabel tersebut diakses dari luar fungsi maka akan menyebabkan error. Perhatikan contoh dibawah ini :
<?php
function cetak() {
 
 $x = 5; // variabel local
    echo "Variabel x dalam fungsi: $x <br>";
} 
cetak();
echo "Variabel x diluar fungsi adalah: $x";
?>

Outputnya :
varibel fungsi


Variabel static


Variabel static adalah variabel yang didefinisikan dalam sebuah fungsi, dan begitu fungsi tersebut selesai dieksekusi maka isi dari variabel tersebut tidak akan dihapus. Variabel tersebut masih menyimpan nilai terakhir.

Perhatikan contoh dibawah ini untuk memahami maksud dari variabel static:
<?php
function cetak() {
 
 static $x = 0;
    echo $x."<br>";
    $x++;
} 
cetak();
cetak();
cetak();
cetak();
cetak();
?>

Outputnya :
varibel static

Jika kita perhatikan outputnya, maka setiap kali dipanggil fungsi maka variabelnya tidak akan direset ke nol, melainkan melanjutkan nilai variabel terakhir.
Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar
Tutup Komentar